JATUH CINTA DENGAN PEKERJAANMU
(Dikutip dari Majalah Spice! Edisi juli 2008)
Coba tanyakan alasan mengapa
seseorang bekerja. Karena suka pekerjaannya kah? Atau ngeri dengan status
pengangguran? Umumnya, orang bekerja dengan alasan nomor kedua. Dengan fakta
seperti ini, tidak mengherankan kalau banyak orang yang tidak mencintai
pekerjaannya bahakan membencinya. Itu juga yang menjadi sebab utama kinerja
kerja menjadi payah. Perusahaan pun jadi kedodoran. Hmmm. . .tergoda jabatan
dan gaji tinggi?? Mulailah belajar mencintai pekerjaanmu dari sekarang.
SYUKUR..SYUKUR..
Bersyukurlah memiliki pekerjaan di
jaman sekarang. Pikirkan mereka yang tidak seberuntung kamu. Jumlahnya pun
fantastis, bukan?? Angka pengangguran tinggi, kompetisi kerja ketat dan
kebutuhan yang secara berkala dipastikan naik, bisa menjadi faktor-faktor yang
menenangkan kalau kamu memiliki pekerjaan. Selain itu, lingkup sosial pekerjaan
menjadi faktor penting lain yang patut kamu syukuri. Teman-teman sekerja yang
menyenangkan (bikin semangat!) dan jaringan yang kamu dapatkan tidak hanya akan
mengasah keterampilan dan menambah wawasanmu dalam bekerja, tapi pastinya
menjadi orang yang lebih baik. Nah, mengapa harus menjadi pengangguran kalau
bisa bekerja?
TANTANG DIRI
Tanyakan ini pada dirimu. Seberapa
berani kamu mengambil resiko demi pekerjaanmu?? Nah, kalau kenekatanmu bisa
membuat orang lain berdecak kagum, itu artinya kamu cukup mencintai apa yang
kamu lakukan. Terus, bagaimana membuat dirimu tertantang?? Mengenal potensi
diri adalah tahap paling awal untuk mengenalinya buat saja daftar
keunggulannmu, tapi jangan lupa untuk membuat juga daftar kekurangannmu
sehingga kamu bisa mencari jalan keluarnya.
Kalau kamu ragu bisa mengerjakan
tugas 2 hari selesai dalam satu hari, kenapa tidak dicoba saja? Atau, buat yang
sering datang terlambat (malas bangun pagi, sih..), tantang dirimu untuk bangun
tepat saat alarm berbunyi (jangan dimatikan dan pergi tidur lagi). Cari
tantanganmu dan kalau sudah kamu taklukan, naikkan resikonya. Benar, deh semakin
tinggi risiko yang kamu tanggung, semakin baik kualitas pekerjaanmu. Semakin
mahal pula hargamu.
TAMBAH LAGI
Kalau masalah yang paling dasar
sudah beres, sekarang giliran menambah kualitas. Modalnya memang lebih mudah
dibaca daripada dilakukan, miliki etos kerja yang baik dan buat komitmen untuk
melaksanakannya. Hilangkan kebiasaan serba menunda. Karena didalam bekerja,
sikap ini justru yang paling merusak daripada terlambat. Okelah, kamu masih
bisa menempuh semua resiko kalau kamu merasa pekerjaan itu sebenarnya oke,
hanya saja sudah kurang ‘getar-getarnya. Lalu, bagaimana dengan pekerjaan yang
kurang kamu sukai? Ini kan, sama saja dengan belajar mencintai orang yang malas
kita nikahi. Psikolog Kasandra Putranto punya jawaban yang menarik. “awali
bekerja dengan niat yang kuat dan memahami segala konsekuensi yang ada. Konon
katanya, cinta memang muncul begitu saja, tetapi prinsip tak kenal tapi tak
sayang mungkin bisa dijadikan pegangan. Kenalilah pekerjaanmu, carilah segala
detail yang mungkin bisa dijadikan alasan untuk mencintainya. Mungkin dari
sudut lokasi, rekan kerja, prestige,
aktivitas, sampai soal kompensasi. Jangan lupa latih diri kamu untuk
mengabaikan hal-hal yang bersifat negatif atau yang membuatmu menjadi berkurang
cintanya pada pekerjaan ini. Mimpi tidak selamanya harus menjadi kenyataan,
bukan?” betul banget. Usaha kamulah yang akan menentukan hasilnya.
aku akan mencoba untuk cinta dengan pekerjaanku nantinya
BalasHapuskarir harus dijalani dengan ikhlas dan tanggung jawab
BalasHapusapa pun pekerjaannya, aq hrs bertanggung jwb....
BalasHapuscintai pekerjaan melahirkan rasa ikhlas nantinya dalam bekerja, , sangat bermanfaat mba. . ^^
BalasHapus